"Shalat Sunnah Rawatib"
Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang
mengiringi shalat - shalat fardhu baik itu sebelum dan sesudah shalat fardhu.
Sebelum shalat fardhu dinamakan Qabliyah sedangkan sesudah shalat fardhu
dinamakan Ba’diyah. Menurut hukumnya Shalat sunnah Rawatib dibagi menjadi dua
bagian yaitu sunnah Mu’akkad (sunnah yang ditekankan atau dipentingkan untuk
dikerjakan) dan sunnah Ghairu Mu’akkad (sunnah yang tidak ditekankan untuk
dikerjakan).
Waktu – waktu yang di anjurkan untuk mengerjakan shalat
sunnah Rawatib yakni :
- 2 rakaat sebelum shalat Subuh
- 4 rakaat atau 2 rakaat sebelum shalat Zhuhur
- 4 rakaat atau 2 rakaat sebelum shalat Zhuhur
- 4 rakaat atau 2 rakaat setelah shalat Ashar
- 2 rakaat sebelum shalat Maghrib
- 2 rakaat setelah shalat Maghrib
- 2 rakaat sebelum shalat Isya
- 2 rakaat setelah shalat Isya
Jadi jumlah rakaat shalat sunnah Rawatib sebanyak 22
rakaat yakni 10 rakaat untuk shalat sunnah Mu’akkad. Shalat sunnah 10 rakaat
ini tidak pernah di tinggalkan oleh Nabi Muhammad SAW. Berlandaskan hadist
sebagai berikut, dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW senantiasa menjaga
(melakukan) 10 rakaat (rawatib) yakni 2 rakaat sebelum zuhur dan 2 rakaat
sesudahnya, 2 rakaat sesudah Maghrib di rumah, 2 rakaat sesudah Isya di rumah
dan 2 rakaat sebelum Shubuh (HR Imam Bukhari dan Muslim).
Sedangkan 12 rakaat lainnya termasuk sunnah Ghairu
Mu’akkad. Berlandaskan dari hadist - hadist di bawah ini :
Dari Ummu Habibah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “
Barang siapa senantiasa melakukan shalat 4 rakaat sebelum Dzhuhur dan 4 rakaat
sesudahnya maka Allah mengharamkan baginya api neraka.” HR Abu Daud dn
Tirmidzi)
Rasulullah bersabda, “Allah mengasihi orang yang
melakukan 4 rakaat sebelum shalat Ashar.” (HR Imam Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi
dan Ibnu Humaizah)
Rasulullah bersabda, “Shalatlah kalian sebelum (shalat)
Maghrib dua rakaat.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)
Cara mengerjakan shalat sunnah Rawatib sama dengan shalat
fardhu yang membedakannya adalah bacaan niatnya. Dan juga shalat sunnah Rawatib
ini tidak dilakukan secara berjamaah, tanpa azan dan iqamah.
Bacaan niat – niat dalam shalat sunnah Rawatib sebagai
berikut:
- Niat shalat sunnah sebelum shalat Shubuh
اُصَلّىِ سُنَّةَ الصَّبْحِ
رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَتً لِلهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatash-shubhi rak’ataini qabliyatan lillahi
ta’aalaa.
Artinya : “Aku niat mengerjakan shalat sunnah dua rakaat
sebelum Shubuh karena Allah Ta’ala.”
- Niat shalat sunnah sebelum shalat Zhuhur
اُصَلّىِ سُنَّةَ الْظَّحْرِ
رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَتً لِلهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatash-zhuhri rak’ataini qabliyatan lillahi
ta’aalaa.
Artinya : “Aku niat mengerjakan shalat sunnah dua rakaat
sebelum Zhuhur karena Allah Ta’ala.”
- Niat shalat sunnah sesudah shalat Zhuhur
اُصَلّىِ سُنَّةَ
الظَّحْرِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَهْ لِلهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatash-zhuhri rak’ataini ba’diyatan lillahi
ta’aalaa.
Artinya : “Aku niat mengerjakan shalat sunnah dua rakaat
sesudah Zhuhur karena Allah Ta’ala.”
- Niat shalat sunnah sebelum Ashar
اُصَلّىِ سُنَّةَ
الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَتً لِلهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal ahsri rak’ataini qabliyatan lillahi
ta’aalaa.
Artinya : “Aku niat mengerjakan shalat sunnah dua rakaat
sebelum Ashar karena Allah Ta’ala.”
- Niat shalat sunnah sebelum shalat Maghrib
اُصَلّىِ سُنَّةَ الْمَغْرِبِ
رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَتً لِلهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal maghribi rak’ataini qabliyatan lillahi ta’aalaa.
Artinya : “Aku niat mengerjakan shalat sunnah dua rakaat
sebelum Maghrib karena Allah Ta’ala.”
- Niat shalat sunnah sesudah shalat Maghrib
اُصَلّىِ سُنَّةَ
الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَهْ لِلهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal maghribi rak’ataini ba’diyatan lillahi ta’aalaa.
Artinya : “Aku niat mengerjakan shalat sunnah dua rakaat
sesudah Maghrib karena Allah Ta’ala.”
- Niat shalat sunnah sebelum shalat Isya
اُصَلّىِ سُنَّةَ الْعِشَاءِ
رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَتً لِلهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal isyaa-i
rak’ataini qabliyatan lillahi ta’aalaa.
Artinya : “Aku niat mengerjakan shalat sunnah dua rakaat
sebelum Isya karena Allah Ta’ala.”
- Niat shalat sunnah sesudah shalat Isya
اُصَلّىِ سُنَّةَ
الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَهْ لِلهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal isyaa-i
rak’ataini ba’diyatan lillahi ta’aalaa.
Artinya : “Aku niat mengerjakan shalat sunnah dua rakaat
sesudah Isya karena Allah Ta’ala.”
Jika kita sering melakukan shalat sunnah Rawatib maka
kita akan mendapat banyak keutamaan dan fadilah dari Allah Subhanahu Wata’ala.
Misalnya sebagai penyempurna shalat fardhu, dapat menghindari diri dari sifat
malas, doa kita akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala, menambah
ketakwaan, keimanan, serta kekhusyukan dalam beribadah, dilapangkan rezkinya
dan dijauhkan dari siksa api neraka. Wallahu’alam
0 komentar:
Posting Komentar